RadiusKaltim. co, Samarinda – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Rusdi Doviyanto, mengungkapkan perlunya pengembangan destinasi wisata baru di kota, khususnya dengan mengombinasikan unsur budaya dan alam sebagai daya tarik yang unik.
“Selama ini kita punya Desa Budaya Pampang sebagai ikon wisata budaya. Kita juga perlu memiliki lagi yang menjadi ciri khas, bisa berupa wisata alam,” ungkapnya, Selasa (18/3/2025)
Rusdi menambahkan untuk menghadapi persaingan di dunia pariwisata, kota harus melakukan inovasi dan beradaptasi dengan tren yang sudah diterapkan di daerah lain, seperti di Jawa.
“Mau tidak mau, kita harus beradaptasi seperti di Jawa. Langkah ini bisa menjadi gebrakan baru untuk Kota Tepian,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi peran sektor pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui potensi wisata budaya dan kearifan lokal.
“Sektor perhotelan cukup banyak menyumbang PAD. Namun, dari sisi wisata budaya dan kearifan lokal, kita juga memiliki potensi untuk bersaing, meskipun masih menghadapi banyak tantangan,” ungkap Rusdi.
Dia juga menyoroti kendala anggaran yang selama ini dialokasikan untuk sektor pariwisata. Menurutnya, alokasi anggaran yang minim perlu segera ditingkatkan agar dapat mendukung pengembangan destinasi wisata yang baru.
“Anggaran untuk sektor pariwisata hanya Rp4 miliar dari total Rp64 miliar. Kami ingin mendukung Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), khususnya di bidang pariwisata, agar mendapatkan peningkatan anggaran guna menambah destinasi wisata,” tegasnya.
Dalam upaya mendorong pertumbuhan sektor ini, Rusdi mengharapkan agar strategi promosi pariwisata dapat difokuskan pada sektor perhotelan dan retribusi parkir wisata sebagai salah satu sumber pendapatan tambahan bagi kota.