Radiuskaltim.co,Samarinda- Dampak Efesiensi Anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) tuai kritik serta aksi protes sejumlah kalangan. Rabu (28/2/2025)
Aksi protes tersebut gejolak Beberapa wilayah yang menolak makan bergizi gratis dan lebih memilih Pendidikan gratis.
Sejumlah tokoh publik dan aksi protes mahasiswa menganggap hal tersebut tak relevan untuk dilakukan, lantaran anggaran yang adapun dirasa belum sepenuhnya bisa menyentuh perut rakyat.
Menanggapi hal tersebut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Shamri Saputra mengatakan, ia tidak menyepakati kebijakan pemangkasan anggaran, terutama disektor pendidikan dan menolak makan bergizi gratis.
“Sebenarnya kebutuhan kita cukup banyak dan itu pun anggarannya tidak cukup, apalagi di potong hanya untuk melaksanakan program Presiden. Saya pikir ini perlu kajian yang mendalam.” ungkap.
Shamri menambahkan bahwa, jika ada pengurangan anggaran, tentunya pemerintah daerah juga akan kesulitan dalam perencanaan pembangunan. Apalagi dengan anggaran yang ada tidak cukup untuk Kota Samarinda.
“Jelasnya kami tidak setuju dengan efisiensi anggaran ini karena secara PAD juga masih susah menutupi bahkan minus,” tuturnya.
Dan ia berharap pemerintah pusat perlu melakukan kajian ulang terhadap makanan bergizi gratis yang tidak relevan dengan ketentuan yang ada.
“Kita berharap perlu di tinjau ulang terkait makan bergizi gratis mengingat PAD kita masih minim dan perlu menjadi perhatian khususnya,” pungkasnya.