RadiusKaltim.co Samarinda – Anggota DPRD Kaltim, Nurhadi Saputra, mendukung penuh wacana untuk memasukkan pelajaran membatik dalam kurikulum sekolah, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menurutnya, langkah ini merupakan upaya strategis untuk melestarikan warisan budaya Indonesia serta mengenalkan nilai-nilai budaya lokal kepada generasi muda.
Nurhadi menyampaikan bahwa pengenalan batik dalam pelajaran sekolah akan memperkaya pengetahuan siswa tentang kebudayaan nasional dan kearifan lokal yang beragam.
“Jika ada program atau pelajaran tambahan tentang batik, tentu akan menambah wawasan pendidikan bagi siswa kita,” ungkap Nurhadi, Kamis (14/11/2024).
Ia menilai bahwa dengan mempelajari batik, siswa dapat memahami kekayaan budaya Indonesia secara lebih mendalam.
Nurhadi juga menyoroti pentingnya pelajaran batik yang mengangkat keberagaman motif dari berbagai daerah di Kaltim.
Menurutnya, batik selama ini lebih dikenal sebagai bagian dari budaya Jawa, padahal daerah-daerah di Kalimantan, termasuk Kaltim, memiliki motif batik khas yang juga sarat dengan makna simbolis.
Ia mencontohkan motif batik khas Kaltim, seperti dari daerah Berau, Balikpapan, Kalteng, dan Kalsel, yang mencerminkan identitas dan nilai-nilai masyarakat lokal.
“Pelajaran batik di sekolah dapat menjadi media bagi siswa untuk mengenal budaya Kalimantan dan identitas daerah mereka sendiri,” ujarnya.
Nurhadi menambahkan bahwa pelajaran membatik akan menumbuhkan rasa bangga terhadap produk lokal.
Menurutnya, penting bagi generasi muda di Kaltim untuk tidak hanya melihat batik sebagai simbol budaya nasional, tetapi juga memahami dan menghargai keanekaragaman motif batik dari daerah Kalimantan.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar pelajaran membatik ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga melibatkan praktik langsung dalam proses pembuatan batik.
Dengan demikian, siswa dapat merasakan pengalaman kreatif dan menghasilkan karya batik mereka sendiri.
Nurhadi berharap agar pemerintah daerah dan dinas terkait dapat mempertimbangkan usulan ini. Ia meyakini bahwa memasukkan pelajaran batik ke dalam kurikulum akan meningkatkan wawasan budaya sekaligus menumbuhkan generasi yang siap melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Indonesia, khususnya dari Kaltim. (Adv)
Penulis : Herdi
Editor : Bustami